Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan salah satu elemen dasar Asesmen Nasional. Selain AKM, ada juga elemen lainnya yaitu survey karakter dan survey lingkungan belajar. AKM juga merupakan penilaian kompetensi mendasar terhadap kemampuan literasi dan numerasi.
Ujian AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) memang tidak menentukan kelulusan para siswa pada jenjang tertentu. Namun demikian, AKM tetap perlu dipersiapkan oleh pihak sekolah untuk membantu pemerintah memperoleh gambaran yang tepat terkait kualitas pendidikan di Indonesia.
Salah satu persiapan yang dilakukan oleh MI Hidayatun Najah adalah mengadakan pembinaan dan pelatihan Pembelajaran Berbasis AKM bagi seluruh guru yang diselenggarakan pada Jumat, 27 Agustus 2021. Hal ini berkaitan dengan peran guru sebagai fasilitator pembelajaran. Bagaimana mungkin siswa mampu menyelesaikan soal – soal AKM yang merupakan jenis soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) jika siswa tidak mengalami pembelajaran yang mengembangkan kemampuan bernalar mereka.
Kepala MI Hidayatun Najah, Hj Siti Umi Choiriyah dalam sesi pembinaan guru mengatakan, “Sangat penting bagi guru untuk mengetahui perannya dalam mempersiapkan AKM, yaitu dengan melibatkan seluruh guru mengelola kelas dengan pembelajaran berbasis AKM.”
Harapanya melalui pembinaan dan pelatihan ini, guru mampu membiasakan tipe soal yang terdapat pada AKM dalam pembelajaran sehari-hari. Sehingga para siswa dapat menghadapi AKM tidak perlu menerima akibat dari miskonsepsi dengan adanya tryout AKM yang selama ini diterapkan pada persiapan pelaksanaan UN yang justru menjadi momok baik bagi para siswa dan untuk sekolah-sekolah. (Uch)
#merdekabelajar
#gurupembelajar
#mihidayatunnajah
#beradabunggul