TUBAN, LPI Hidayatun Najah- Bendera Merah Putih telah berkibar di Halaman LPI Hidayatun Najah, Selasa (17/8/2021) masih dalam situasi Pandemi Covid-19.
Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke 76 Republik Indonesia yang diselenggarakan oleh Yayasan Hidayatun Najah digelar terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Tampak hadir dalam upacara ini para pimpinan LPI, seluruh guru dan karyawan, serta santri MTs Hidayatun Najah Tuban.
Kegiatan upacara ini merupakan rangkaian dari Gebyar Kemerdekaan yang mencakup peringatan tahun baru Islam 1 Muharam 1443 H, peringatan Hari Pramuka dan peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke 76 Republik Indonesia.
Ustadz M. Fauzi, M.Pd selaku direktur yayasan bertindak sebagai pembina upacara mengajak seluruh peserta upacara untuk sejenak menundukkan wajah dan membaca surat Al-fatihah kepada para pahlawan bangsa. Dalam sambutanya beliau menyampaikan, “Sebagai generasi penerus bangsa, hendaknya kita menghormati dan menghargai jasa para pahlawan yang telah mencurahkan segala upaya yang dimilikinya mulai dari harta, pikiran bahkan nyawa mereka.”
Lebih lanjut beliau memaparkan bahwa peran besar para ulama dan para santri dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan tidaklah kecil. Hampir disetiap pelosok negeri, perjuangan selalu dipelopori oleh para santri. Secara khusus ada 4 peran penting KH. Hasyim Asy’ari dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Pertama melahirkan Tentara Sukarela Pembela Tanah Air (PETA) , yang merupakan cikal bakal Tentara Nasional Indonesia dan bibitnya adalah para santri yang digembleng para Kyai. Kedua melakukan kerjasama dengan Jepang, beliau menjadi ketua Sumuhu (Majelis Pertimbangan Agama) bentukan Jepang. Tujuannya adalah sebagai siasat bahwa perjuangan tidak harus dengan otot saja, tetapi bisa dengan kecerdasan melalui forum diplomasi. KH Hasyim Asy’ari memanfaatkan kerjasama tersebut untuk mendidik Tentara Nasional Indonesia supaya memiliki keterampilan. Ketiga munculnya resolusi jihat yang menyulutkan semangat para santri dan masyarakat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan ketika para sekutu kembali melakukan agresi militer. Keempat ikut serta dalam menetapkan dasar negara Indonesia, Pancasila. Di akhir amanat pembina upacara berpesan bahwa generasi penerus bangsa harus berperan aktif dalam mengisi kemerdekaan dengan tholabul ilmi dan melakukan hal-hal yang bermanfaat sesuai kemampuan.
Tak ada kata lelah Yayasan Hidayatun Najah tetap semangat untuk tumbuh dan maju. Tidak peduli rintangan seberat apa yang dilalui tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk Negara dan Bangsa ini dengan mencetak generasi Qurani yang saleh, cerdas dan kreatif.
Upacara yang berlangsung dengan khidmat dan penuh persiapan yang matang. Itu sebagai tanda Yayasan Hidayatun Najah menghargai kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan yang telah gugur untuk merebut kemerdekaan.
Penulis: Risa
Editor: Uch